Baru-baru ini telah diadakan dua acara tingkat nasional yaitu Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional dan Expo Pendidikan Islam Tahun 2012, serta Konferensi Nasional Matematika XVI. Kami hadir di kedua acara tersebut dengan mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh masing-masing panitia acara.

Pameran pada KSM Tingkat Nasional dan Expo Pendidikan Islam 2012 diselenggarakan tanggal 25 - 27 Juni 2012. Kegiatan ini dikelola oleh Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Republik Indonesia, bekerjasama dengan Madrasah Education Development Project (MEDP) dan Institut Teknologi Bandung (ITB), bertempat di Hotel Harris, Bandung.

Acara yang dihadiri oleh madrasah-madrasah se-Indonesia tersebut bertujuan untuk membangun kemampuan (capacity building) bagi madrasah di Indonesia dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Dengan semboyan "Madrasah Bisa!" diharapkan motivasi para siswa madrasah untuk mempelajari IPTEK dapat terus berkembang. Kami menampilkan berbagai produk yang sesuai dengan tema acara tersebut, seperti: Kit Energi Terbarukan, Globe Pintar, Generator Van de Graaff, Mesin Wimshurst, Model Generator, Mekanika Tipe Panel, Kit Optika Geometris, paket MaSDa (Matematika Sekolah Dasar), Percobaan Sains Berbasis Komputer (PSBK) dan Mobile Labe (MoLab).

Kemudian pada tanggal 3 - 6 Juli 2012 telah diadakan Konferensi Nasional Matematika XVI di kampus Unpad, Jatinangor. Konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Jurusan Matematika FMIPA Unpad ini memiliki semboyan "Matematika sebagai Bahtera Pendidikan untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”.

Sejalan dengan misi kami untuk selalu memajukan dunia pendidikan, dalam kesempatan itu kami menampilkan paket produk alat bantu pengajaran matematika MaSDa (Matematika sekolah Dasar), serta paket Percobaan Sains Berbasis Komputer (PSBK) dan Mobile Lab (MoLab). Dengan demikian para peserta konferensi dapat lebih mengenal alat bantu pengajaran matematika yang akan membuat proses belajar-mengajar menjadi mudah dan menyenangkan, karena selama ini matematika sering dianggap sebagai pelajaran yang abstrak dan sulit.